Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama
dari karya tulis yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa
yang diteliti. Pendahuluan dalam karya ilmiah berdeda dengan pendahuluan buku
ilmu pengetahuan. Pendahuluan dalam karya ilmiah menyatakan barang apa yang
menjadi pokok pembicaraan, tujuan, wawasan dan rencana pengembangannya.
Sedangkan dalam ilmu pengetahuan umum biasanya terbatas pada pernyataan
subyek,evolusi ilmu dan status ilmu dewasa ini. Pendahuluan diharapkan tidak
panjang agar disebut baik.Tergantung pada jumlah gagasan kunci dalam paragraph
pembukanya , maka pendahuluan mungkin cukup terdiri dari beberapa paragraf.
Pada bab pendahuluan memuat :
1.
Latar belakang masalah
2.
Rumusan masalah
3.
Tujuan penelitian
Dalam karya ilmiah, bab pendahuluan mempunyai beberapa fungsi
diantataranya :
1.
Untuk menyatakan subyek
2.
Untuk menyatakan maksud
3.
Untuk menyatakan wawasan
4.
Untuk menyatakan rencana uraian
Landasan
teori
Penyajian teori dalam
landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari
bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak proporsional,
yaitu mengambil banyak teori walaupun tidak mendasari bidang yang diteliti.Jadi
seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang
diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan penelitian
sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis orang
lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya
untuk menghindari tuduhan sebagai pencuru karya orang lain tanpa menyebut
sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian karya
orang lain. Cara mengutip karya atau sumber tertulis itu sebagai berikut.
Kutipan
Langsung
Kutipan
langsung ada dua macam, yaitu :
(a)
Kutipan
langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40
kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit
oleh tanda petik dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
Contoh :
Tolla (1996:89) menegaskan “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi yang lain.”
Cara yang lain adalah “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi yang lain.” (Tolla, 1996:89).
Contoh :
Tolla (1996:89) menegaskan “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi yang lain.”
Cara yang lain adalah “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi yang lain.” (Tolla, 1996:89).
(b) Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3
baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam paragraf tersendiri dengan spasi
tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua (“…”) dan dimulai
pada ketukan ketujuh.
Contoh :
“Perihal perbedaan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus diwarnai oleh aktivitas berbahasa secara dinamis dan kreatif. Keaktifan secara intelektual tanpa disertai dengan keaktifan verbal tidak dapat dikatakan CBSA dalam pengajaran bahasa karena hakikat bahasa adalah tuturan lisan yang kemudian dikembangkan menjadi aturan lisan dan tulisan. Oleh karena itu, CBSA dalam pengajaran bahasa harus dimuati dengan kreativitas berbahasa sehingga nama yang poaling tepat adalah CBSA Komunikatif.”
“Perihal perbedaan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus diwarnai oleh aktivitas berbahasa secara dinamis dan kreatif. Keaktifan secara intelektual tanpa disertai dengan keaktifan verbal tidak dapat dikatakan CBSA dalam pengajaran bahasa karena hakikat bahasa adalah tuturan lisan yang kemudian dikembangkan menjadi aturan lisan dan tulisan. Oleh karena itu, CBSA dalam pengajaran bahasa harus dimuati dengan kreativitas berbahasa sehingga nama yang poaling tepat adalah CBSA Komunikatif.”
(c) Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi;
bergantung kepada gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara
sendiri-sendiri mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain didalam
tulisannya. Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang
menyatakannya dengan singkat. Kutipan tidak langsung tidak perlu disertai
dengan halaman buku sumber, cukup dengan mencantumkan nama penulis yang diikuti
dengan tahun terbitan buku sumber.
Contoh :
Tolla (1996) mengemukakan bahwa metode CBSA dalam pengajaran perlu dibedakan dengan metode CBSA dalam bidang studi yang lain kerena pengajaran bahasa mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan bidang studi yang lain.
Cara Lain :
Contoh :
Tolla (1996) mengemukakan bahwa metode CBSA dalam pengajaran perlu dibedakan dengan metode CBSA dalam bidang studi yang lain kerena pengajaran bahasa mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan bidang studi yang lain.
Cara Lain :
Penerapan metode CBSA dalam pengajaran bahasa
harus dibedakan dengan penerapannya dalam budang studi yang lain dengan alasan
bahwa karakteristik pengajaran bahasa adalah penggunaan bahasa secara dinamis
dan kreatif (Tolla, 1996).
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan
peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin
ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau
metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai
aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang
mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan
profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya
adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia
yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
- Penemuan. Data yang diperoleh dari
penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
- Pembuktian. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi
atau pengetahuan tertentu.
- Pengembangan. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan
masalah, dan mengantisipasi masalah.
- Memahami
masalah. Data
yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah
atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
- Memecahkan
masalah. Data
yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau
menghilangkan masalah.
- Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
Langkah Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti
langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang
diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan
metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin
dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan
data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan
pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
Analis
dan haril penelitian
“Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari
pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
·
Memberi
penjelasan
·
Memberi
komentar atau penilaian
·
Memberi
saran
·
Menyampaikan
sanggahan
·
Membuktikan
hipotesa
Karya ilmiah
adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya
lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan
ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta
yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah,
maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana
fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Bentuk Karya
Ilmiah
Dalam karya
ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau
laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya
Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada
umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah
ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya
Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah
jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi,
atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah
yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi,
yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku
Ilmiah
Buku ilmiah
adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah
penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat
berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri
Karya Ilmiah
1. Struktur
Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen
dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap
Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam
Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi
ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung
data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung,
observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari
hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu
proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi
akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan
penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus
ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Sikap ingin tahu
Sikap ingin
tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan bidang kajiannya.
2)
Sikap kritis
Sikap kritis
ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan
bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)
Sikap obyektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
4)
Sikap ingin menemukan
Selalu
memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)
Sikap menghargai karya orang lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)
Sikap tekun
Tidak bosan
mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya
meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum
selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
7)
Sikap terbuka
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena
tidak sepaham atau tidak sesuai.
Ada beberapa pandangan menurut para
ahli tentang apa itu penelitian ilmiah, yang kita simpulkan secara garis besar
sebagai berikut :
1. Penelitian ilmiah merupakan usaha
untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/
mengembangkan/ menguji kebenaran)
2. Penelitian ilmiah yang dilakukan
dengan cara / kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/
keterangan)
3. Penelitian ilmiah itu hendaknya
dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan
dengan metode ilmiah.
APA SAJA JENIS-JENIS PENELITIAN
ILMIAH ITU?
Adapun penelitian ilmiah itu dapat
digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu, seperti berdasarkan:
1)
Tujuan
2)
Pendekatan
3)
Tempat
4)
Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh
5)
Bidang ilmu yang diteliti
6)
Taraf penelitian
7)
Teknik yang digunakan
8)
Keilmiahan
9)
Spesialisasi bidang (ilmu) garapan
UNTUK APA PENELITIAN ITU DILAKUKAN?
Ada empat tujuan utama dari
penelitian itu, yaitu :
1. Tujuan Exploratif (Penemuan) :
menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian) :
menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada
3. Tujuan Developmental (Pengembangan)
: mengembangkan sesuatu dari bidang yang telah ada
4. Penulisan karya ilmiah (Skripsi,
Tesis dan Disertasi)
Selain empat macam yang telah
disebutkan di atas, adapun peranan dari penelitian itu ialah sebagai berikut :
1. Pemecahan masalah, meningkatkan
kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah
yang kompleks dan kait-mengait
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan
dalam bidang yang diajukan, meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau
menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut
3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru
APA SAJA PERSYARATAN-PERSYARATAN
DARI PENELITIAN ITU?
Persyaratan penelitian secara umum
ada tiga macam, yaitu :
1. Mengikuti konsep ilmiah
2. Sistematis / pola tertentu
3. Terencana
Kemudian, penelitian itu dikatakan
baik jika :
1. Pruposiveness (Tujuan yang jelas)
2. Exactitude (Dilakukan dengan hati-hati, cermat
dan teliti)
3. Testability (Dapat diuji atau dikaji)
4. Replicability (Dapat diulang oleh peneliti lain)
5. Precision and Confidence (Memiliki ketepatan dan keyakinan
jika dihubungkan dengan populasi atau sampel)
6. Objectivity (Bersifat objektif)
7. Generalization (bersifat umum)
8. Parismony (Hemat/tidak berlebihan)
9. Consistency (Data yang digunakan harus selalu
sama bagi kata yang memiliki arti sama)
10. Coherency (Terdapat hubungan yang saling
menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya)
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH DARI
PENELITIAN?
Secara garis besar
langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pembuatan rancangan
2. Pelaksanaan penelitian
3. Pembuatan laporan penelitian
Adapun alur dari kegiatan penelitian
:
1. Memilih masalah (memerlukan
kepekaan)
2. Studi pendahuluan (studi
eksploratoris, mencari informasi)
3. Merumuskan masalah (jelas, dari mana
harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa)
4. Merumuskan anggapan dasar (sebagai
tempat berpijak / HIPOTESIS)
5. Memilih pendekatan (Metode atau cara
penelitian, jenis penilitian yang dapat menentukan variabel apa, objeknya apa,
subjeknya apa, sumber datanya di mana
6. Menentukan variabel dan sumber data
(apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?)
7. Menentukan dan menyusun instrument
(Apa jenis data, dan dari mana diperoleh? Observasi, interview atau kuesioner?)
8. Mengumpulkan data (dari mana dan
dengan cara apa?)
9. Analisis data (memerlukan ketekunan
dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknik analisisnya)
10. Menyusun laporan (memerlukan
penguasaan bahasa yang baik dan benar).
Kesimpulan
dan saran
Kesimpulan :
Dengan rumusan tema karangan yang baik, kalimat tesis yang baik , judul
karangan yang baik, tujuan karangan yang jelas, akan menghasilkan suatu karya
ilmiah yang baik pula. Pendahuluan menjadi bagian yang penting dalam pembuatan
karya ilmiah. Karena pendahuluan mempengaruhi isi karya ilmiah tersebut.
Pendahuluan mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang
diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Dengan penulisan
pendahuluan yang baik dan menarik, maka akan menarik minat para pembaca untuk
mengetahui dan mempelajari karya ilmiah yang kita buat.
Saran :
1. Dalam menulis pendahuluan karya ilmiah sebaiknya sesuai dengan aturan yang
ada agar mudah di mengerti pembaca.
2. Dalam penulisan pendahuluan karya ilmiah tidak perlu panjang agar mudah di
mengerti masalah yang ada di dalam karya ilmiah.
3. Dalam penulisan pendahuluan harus berkaitan dengan tema yang akan di bahas.
Sumber :
http://www.bimbingan.org/pengertian-landasan-teori-dalam-karya-ilmiah.htm