Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama
keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu
dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi,
demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga
jumlah anak dapat lebih dari satu(1).
Selanjutnya, perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar
dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir
batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan
keseluruhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri.
Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui
bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih
maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran
mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian
yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian.
Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi.
Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena
pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui
pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal
keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses
diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan
sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan
dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut
proses ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul
bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses
perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu
yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan
itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat
mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:- Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
- Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Dalam pertumbuhkembangan suatu individu tak dapat terlepas dari
peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit
sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa
mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari
rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah
anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya
tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah,
namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga
nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua
seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman
sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.
Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam
pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal
munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang
akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Misalnya,
seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.
Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh
orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk
pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang
menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras
dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk,
ia akan diakui, dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal yang demikian
tersebut tidak ia dapatkan dari keluarganya(2). Oleh karena itu, sangatlah dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam perkembangannya.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
- Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Kemudian definisi dari kata keluarga itu sendiri adalah lingkungan di
mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga
sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu , memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab
diantara individu tersebut. Keluarga merupakan tempat pertama dalam
pembentukan karakter dari perilaku suatu individu dalam perkembangannya
sebagi makhluk social(3).
Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan
dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Masyarakat sendiri
berarti suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia
yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan
jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan,
ia bermaksud sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan
orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains
sosial(4).
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
- Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
- Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Kemudian dalam perkembangannya masyarakat dapat pula digolongkan menjadi masyarakat non industri dan masyarakat industri.
1. Masyarakat non industri
Terbagi menjadi dua kelompok :
a. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih
intensif, lebih erat, lebih akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok
“face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog,
bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu,
sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok
diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
2. Masyarakat industri
Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda
bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang
telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari
bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb(5).
Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan
antara jiwa dan raganya, dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan
antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial
seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat(6).
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat(6).
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan
masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.
Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga
sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar
dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan
media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara
lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
Source :
1. Wikipedia. Keluarga. http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga . 10 November 2011
2. Wikipedia. Masyarakat. http://ms.wikipedia.org/wiki/Masyarakat . 10 November 2011
Opini :
Dalam topik atas saya berpendapat bahwa hubungan individu, keluarga dan masyarakat sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia, karena kita sesama manusia saling membutuhkan dan juga karena manusia adalah makhluk sosial ( tidak dapat hidup sendiri ).